mohammadidris.id – Karnaval budaya nusantara mewarnai rangkaian kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosisasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-XVII di Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (05/06/2024) malam.
Dalam karnaval budaya nusantara ini, Kota Depok juga berkesempatan memamerkan khazanah budaya yang dipimpin oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris yang mengenakan pakaian khas Depok pangsi, dipadukan dengan Iket Sunda di kepala.
Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono pun tampak dalam defile tersebut, tentunya dengan memboyong sejumlah komunitas perajin dan pegiat budaya untuk unjuk karya pada momen tersebut.
“Nah ini keragaman budaya terlihat sekali dari tampilan-tampilan daerah, yang luar biasa budaya kita dan keberagamannya,” kata Kyai Idris, sapaan Wali Kota Depok di sela-sela acara tersebut.
“Dari Kota Depok hampir 200 orang, camat, kepala dinas dan juga beberapa komunitas, di antaranya, Dekranasda, UMKM juga kita ikutkan dalam acara ini,” katanya.
Penganten Betawi Depok dan sejumlah batik khas Depok pun ditampilkan dalam karnaval tersebut.
“Kita tampilkan antara lain penganten Betawi Depok dan juga yang sempat kita tampilkan kemarin anak muda tahun 70-an di Lebaran Depok, dan beberapa hal yang terkait dengan kekhasan Depok,” jelasnya.
Batik-batik khas Depok juga dihadiahkan kepada sejumlah tokoh pada acara tersebut sebagai kenang-kenangan.
“Batik Depok kita tampilkan juga hadiah kepada Ketua Apeksi kepada Wali Kota Balikpapan dan Kepada Wali Kota Surakarta atau Solo, Mas Gibran, sebagai sebuah kenangan kita memperkenalkan bahwa Depok juga punya motif-motif yang InsyaAllah juga masjk keberagaman budaya di Indonesia,” ungkapnya.
Kyai Idris menambahkan, keberagaman budaya ini tercermin di Kota Depok, bisa dikatakan miniatur budaya Indonesia.
Sebab, Kota Depok juga kaya dengan keberagaman budaya dan etnis yang ada di sana, sehingga seperti Betawi, Sunda, Jawa, Batak, Minang hingga Ambon.
“Itu juga keberagaman budaya yang ada di Kota Depok, yang harus juga kita akui sebagai sebuah entitas dan realitas dari budaya yang ada di Kota Depok,” tandasnya.