mohammadidris.id – Wali Kota Depok Mohammad Idris mengajak jamaah yang hadir pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah di Gedung Yayasan Majelis Silaturahmi Ulama Cimpaeun (SUCI), Jalan Kiray RT 03, RW 06, Cimpaeun, untuk berintrospeksi diri.
“Apakah kita sudah memberikan hadiah kepada Nabi Muhammad SAW dalam perayaan Maulid Nabi ini?,” katanya kepada jamaah yang hadir tersebut, Minggu (29/09/2024).
Wali Kota Depok yang akrab disapa Kyai Idris kemudian mengutip hadits tentang keutamaan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, yang mengajarkan tentang balasan besar bagi umat yang bershalawat.
“Barang siapa yang bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, akan dibalas dengan 10 kebaikan, diberikan 10 derajat (kedudukan), diampuni 10 dosa, dan mendapatkan pahala besar, yaitu syafaat Rasulullah SAW,” ungkap Kiai Idris, menegaskan bahwa hadiah yang diinginkan oleh Nabi dari umatnya adalah shalawat.
Kyai Idris juga menyampaikan, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu kegiatan keagamaan paling populer di seluruh dunia.
Dalam acara tersebut, ia mengisahkan dua peristiwa besar yang terjadi menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW, yaitu penyerangan Kabah oleh Raja Abrahah dan ditemukannya kembali Sumur Zam-zam oleh kakek Nabi, Abdul Muthalib.
“Kakek Nabi Muhammad, Abdul Muthalib, bermimpi untuk menggali kembali Sumur Zam-zam, yang sudah lama tertutup,” tuturnya.
“Dengan mimpinya tersebut, Abdul Muthalib akhirnya menemukan kembali sumur yang suci itu. Dua peristiwa besar ini terjadi di Makkah, menjelang kelahiran Nabi kita,” jelasnya.
Kyai Idris juga menekankan, pentingnya mengetahui latar belakang keluarga besar Nabi Muhammad SAW untuk lebih memahami kemuliaan beliau.
“Nabi Muhammad SAW berasal dari keluarga terhormat di tanah Arab, yaitu Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib, beliau bukan berasal dari keluarga yang tidak dikenal, tetapi dari keluarga yang sangat dihormati di kalangan bangsa Arab,” jelasnya.
Acara Maulid Nabi yang digelar oleh Yayasan SUCI tersebut dihadiri oleh puluhan jamaah yang datang dari wilayah Cimpaeun.
Peringatan ini menjadi momentum yang tidak hanya sebagai perayaan keagamaan, tetapi juga sebagai ajang silaturahmi antarumat Islam.