Pulang Umroh, Kyai Idris Berbagi Hikmah Selama di Tanah Suci

mohammadidris.id – Banyak hikmah yang dipetik Wali Kota Depok, Mohammad Idris selama menjalankan ibadah umroh ke Tanah Suci, Makkah sejak 6 Februari dan kembali ke Indonesia 14 Februari 2023.

Kyai Idris, sapaannya, pun berbagi cerita pengalaman spiritualnya, yakni lebih menerima segala keadaan dengan rasa syukur dan sabar.

“Alhamdulillah, perjalanan lancar, dengan liku-liku di dalamnya, siapa saja yang berangkat ke Tanah Suci tentu banyak yang didapatkan, keunikan-keunikan, cobaan, dan hambatan-hambatannya,” kata Kyai Idris di sela-sela Tasyakuran Ibadah Umroh di kediamannya, Jalan Ar Ridho 107, Kecamatan Cilodong, Minggu (19/02/2023).

“Maka itu lah kita diajarkan oleh Allah SWT makna dan esensi kehidupan, bahwa semuannya tidak mulus, tidak sukses,” ujar Kyai Idris.

“Ada kondisi-kondisi yang harus diperjuangkan untuk bisa lepas dari yang kita hadapi saat ini,” ungkapnya.

Kyai Idris pun menceritakan, keberangkatan dirinya beribadah umroh karena nazar dari istri, Bunda Elly Farida yang jika sembuh dari sakit, akan melakukan ibadah ke Tanah Suci, namun dengan syarat didampingi oleh suami.

“Berangkat umroh ini nazar Bunda Elly kalau sembuh dari sakitnya kemarin, selamat, aman, nyaman dari proses operasi, maka beliau akan berangkat umroh, tetapi dengan syarat didampingi suaminya,” tutur Kyai Idris

“Begitu ceritanya kita berangkat umroh, kami berangkat bersama birokrat lain, ada 8 pasang dengan saya,” katanya.

Selain itu, Kyai Idris juga menyampaikan, sebagai hamba-hamba Allah SWT, hendaknya melakukan sikap yang proaktif.

“Hamba yang proaktif tidak bisa diartikan nrimo (menerima), pasrah, tawakal, ada unsur ikhtiar, kerja keras, dan setelah itu merupakan urusan Allah SWT,” katanya.

Tentunya, lanjut Kyai Idris, yang patut menjadi manusia-manusia proaktif ini ialah para birokrat, khususnya para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

“Proaktif itu kata kuncinya, sensitif dan inisiatif, kita harus memiliki sensitivitas, bagaimana kondisi di Makkah, Madinah, crowdednya, lalu bagaimana Depok dan lain sebagainya,” tutur Kyai Idris.

Lalu, ujar dia, sensitivitas tanpa inisiatif akan mandul, karena itu, semua harus juga melakukan inisiatif sebelum orang lain meminta.

“Menjadi pelayanan masyarakat harus begitu, maka jadilah hamba-hamba Allah SWT yang proaktif, sensitif dan inisiatif,” tandas Kyai Idris.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.