Tingkatkan Ketahanan Keluarga di Bulan Ramadan

mohammadidris.id-Wali Kota Depok, Mohammad Idris memberikan Tausiah Ramadan hari ke-13 di bulan puasa. Pada kesempatan itu, dirinya menyampaikan Ramadan Sebagai Bulan Meningkatkan Ketahanan Keluarga.

Menurutnya, Allah SWT dalam syariat berpuasa tidak sama sekali mengekang atau menghilangkan syahwat yang ada pada naluri manusia. Seperti syahwat melampiaskan keinginan untuk berhubungan dengan pasangan suami istri.

Hal ini tercermin dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 187 yang berbunyi seperti di bawah ini:

Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka.

Dikatakan Mohammad Idris, berhubungan suami istri saat bulan Ramadan selama dilakukan di malam hari itu tidak dilarang. Bahkan, ungkapnya, lewat kisah sahabat Rasulullah SAW ketika istri sahabat mengeluhkan kondisinya kepada sahabatnya yang lain mengenai suami dia yang seakan mengabaikan kebutuhannya. Lalu aduan tersebut sampai ke Rasulullah SAW, maka baginda Nabi Muhammad menyampaikan pesan ke suami dari istri tersebut agar memberikan hak-hak sesuai kapasitasnya.

“Tuhanmu mempunyai hak dirimu, jasadmu memiliki hak dari dirimu, keluargamu juga memiliki hak dari dirimu. Berikanlah hak-hak itu sesuai dengan kapasitasnya. Begitulah ajaran Rasulullah SAW, dan ini merupakan tarbiyah pendidikan ketahanan keluarga di dalam bulan puasa,” jelasnya.

Mohammad Idris melanjutkan, Allah SWT mengibaratkan pasangan hidup seperti pakaian. Bahwa suami sebagai pakaian istri, istri sebagai pakaian dari suami. Fungsi dari pakaian sendiri untuk menutup aurat dari hal-hal yang tidak boleh diumbar dari jasad manusia.

“Dan fungsi pakaian juga memberikan perlindungan terhadap gangguan-gangguan serangga, memberikan rasa nyaman dalam berkomunikasi, bergaul dengan umat manusia,” terangnya.

Begitu pula, sambung Mohammad Idris, seharusnya hubungan suami istri. Suami tidak boleh mengumbar aurat, aib dan kekurangan istri. Istri juga tidak boleh menceritakan kurang kelemahan suaminya.

“Karena kita mempunyai peran untuk saling melengkapi. Suami pasti banyak kekurangan istri pun demikian,” ucapnya.

Maka dari itu, tambahnya, secara kontekstual ibadah puasa di bulan Ramadan memberikan nuansa agar umat muslim melakukan peningkatan terhadap ketahanan keluarga.

“Dengan iringan doa semoga Allah SWT memberikan petunjuk dan bimbingan kepada seluruh keluarga, istri, anak-anak kita, yang sudah ataupun belum berkeluarga agar mereka memahami, mengetahui dan menjalankan hak-hak dan kewajibannya anggota keluarga. Itulah inti dari ketahanan keluarga,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.