mohammadidris.id – Wali Kota Depok, Mohammad Idris meresmikan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Center besutan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Depok di CGV Depok Town Center (DTC), Selasa (24/12/2024).
Peresmian UMKM Center tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
Dalam momen peresmian tersebut, Kyai Idris, sapaan akrabnya, mengatakan, UMKM Center diharapkan menjadi salah satu bukti perhatian dari Lembaga Amil Zakat (LAZ) Baznas dalam memberdayakan pelaku UMKM di Depok.
Selain itu juga, bisa dikolaborasikan dengan UMKM binaan dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok.
“Mudah-mudahan dengan launching UMKM Center Baznas Depok sebagai rumah UMKM dan rumah kemasan ini, menjadi salah satu bukti perhatian salah satu lembaga zakat kita untuk bisa memberdayakan UMKM yang sudah ada 1.000 lebih,” katanya dalam sambutan.
“Yang kemudian bisa dikolaborasikan dengan binaan dari dinas terkait, akan sangat bagus sekali,” sambung Kyai Idris.
Dijelaskannya, saat ini Kota Depok memiliki program 5.000 Wirausaha Baru (WUB) dan 1.000 Perempuan Pengusaha yang sangat membantu laju pertumbuhan ekonomi di daerah.
“Kita sama-sama mengetahui bahwa laju pertumbuhan ekonomi di Depok khususnya dan kota-kota besar itu pertumbuhannya banyak ditopang dan dibantu oleh UMKM,” tuturnya.
“Karena UMKM ini dengan dinamika perjalanan usaha-usaha yang dilakukan oleh para pelakunya ternyata memang laju pertumbuhan ekonomi di Depok semakin meningkat, khususnya pasca pandemi, ini sebuah realita yang tidak bisa dinafikan,” ungkapnya.
Menurutnya, ada faktor-faktor laju pertumbuhan ekonomi yang lainnya, tetapi ketahanan UMKM ini memang benar-benar harus dilakukan, yaitu permodalan.
“Kalau tidak memiliki modal maka akan repot, makanya kita juga lakukan permodalan sedikit dan lagi DKUM akan melaksanakan program kredit usaha tanpa bunga yang ini juga bagian dari usaha kita untuk permodalan para UMKM,” kata Kyai Idris.
Selanjutnya ialah budaya belajar dari UMKM harus terus dilaksanakan karena alam menjalankan yang namanya usaha tentunya tidak selalu berjalan mulus, pasti ada dinamikanya.
“Ya ikhtiar tetapi di situ ada keberkahan budaya bekerja inilah yang harus kita tanamkan terus pada UMKM,” ucapnya.
Kemudian faktor ketahanannya adalah masalah yang dinamis. Dinamika daya saing yang dinamis ini tentunya ditopang dengan mengikuti perkembangan suasana pasar.
“pelatihan-pelatihan dan sebagainya yang juga diselenggarakan oleh dinas, termasuk oleh lembaga-lembaga lainnya yang membuat para UMKM bisa bertahan menghadapi pasar saing,” tandas Kyai Idris.